Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Dunia musik Indonesia kembali diselimuti duka. Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Gustiwiw, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 15 Juni 2025. Musisi muda multitalenta ini berpulang di usia 26 tahun, meninggalkan jejak mendalam dalam industri kreatif Tanah Air.
Informasi kepergian Gustiwiw pertama kali beredar di media sosial melalui unggahan para sahabat dan kolega dekat. Salah satunya datang dari komedian Ananta Rispo yang menulis pesan duka mendalam di akun media sosial X miliknya.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Demi Allah saya bersaksi @gustiwiw orang baik. Semoga tenang di sana, diampuni segala khilafnya dan diterima semua amal ibadahnya. Aamiin.”
Rasa kehilangan juga diungkapkan oleh stasiun radio tempat Gustiwiw berkarya sebagai penyiar. Melalui akun Instagram resminya, Jak 101 FM mengabarkan kepergian sang musisi seraya mengenang kontribusinya selama ini.
“Musisi, penulis lagu, penyiar Gen FM, sekaligus sahabat kami, Gusti Irwan Wibowo, telah meninggal dunia di usia 26 tahun. Selamat jalan, Rest in Love, Rest in Peace. We love you, @gustiwiw.”
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang menjelaskan penyebab meninggalnya musisi asal Bekasi tersebut.
Sosok Multitalenta di Balik Nama Gustiwiw
Gusti Irwan Wibowo merupakan seniman serba bisa yang dikenal karena kreativitas dan pendekatannya yang unik terhadap musik. Ia tak hanya aktif sebagai penyanyi dan pencipta lagu, tetapi juga menekuni peran sebagai produser, konten kreator, serta penyiar radio.
Terlahir dari keluarga musisi, Gustiwiw adalah anak dari almarhum Timur Priyono, pencipta lagu-lagu populer seperti Yang Penting Happy dan Sedap Betul. Meski memiliki darah seni, ia tetap mengejar pendidikan formal di bidang musik. Ia menyelesaikan pendidikan di SMK Musik Percik Jakarta dan kemudian melanjutkan ke Universitas Negeri Jakarta pada jurusan Pendidikan Seni Musik.
Popularitasnya meroket melalui konten-konten di TikTok, terutama berkat parodi musikal seperti Innalillahi Aaliyah yang menggabungkan humor dan nuansa emosional. Ia pun dikenal lewat konsep musik yang ia sebut EnDiKup (Enak di Kuping), sebuah gaya yang memadukan elemen orkes dangdut, keroncong, serta musik tradisional Indonesia dalam balutan produksi modern.
Beberapa lagu ciptaannya yang mencuri perhatian publik antara lain Pertanyaan, Benalu, Hai Kamu, Diculik Cinta, dan Icik-Icik Bum Bum. Gustiwiw juga terlibat dalam produksi musik untuk sejumlah musisi muda seperti Jebung, Alsa Aqilah, hingga Ardhito Pramono. Karyanya bahkan merambah dunia film, dengan kontribusi dalam soundtrack Story of Dinda dan Keluarga Cemara 2.
Jejak dan Warisan dalam Industri Musik
Lebih dari sekadar musisi, Gustiwiw dikenal sebagai figur yang menggunakan musik sebagai medium untuk menyampaikan pesan sosial dan empati. Lewat pendekatan yang ringan namun bermakna, ia berhasil membangun kedekatan dengan generasi muda dan penggemar lintas usia.
Kepergian Gustiwiw meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, terutama mereka yang pernah bekerja bersama atau terinspirasi oleh semangat dan konsistensinya dalam berkarya.
Dunia musik Indonesia kehilangan sosok inovatif yang tak hanya menciptakan lagu, tetapi juga menghadirkan warna berbeda dalam industri kreatif nasional.(*)