Suararakyatnusantara.com, Takalar – Kejadian memilukan terjadi di Dusun Bontongape, Desa Kalenna Bontomangngape, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun, Muhammad Uwais, ditemukan tewas usai terjatuh ke dalam sumur bor yang berada di area persawahan. Insiden ini terjadi pada Jumat sore, 16 Mei 2025, ketika korban tengah bermain layangan bersama kakak, sepupu, dan teman-temannya.
Peristiwa ini menyita perhatian masyarakat sekitar dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan anak saat bermain di luar rumah, khususnya di lingkungan yang memiliki potensi bahaya tersembunyi seperti sumur bor terbuka tanpa pelindung. Lubang sumur yang hanya berdiameter sekitar 30–40 sentimeter itu menjadi perangkap maut bagi korban yang tak menyadari keberadaannya.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Kepala Desa Kalenna Bontomangngape, Najahuddin, korban saat itu bermain di pematang sawah tanpa pengawasan orang tua. Tanpa sengaja, korban yang tengah asyik mengejar layangan diduga terpeleset dan terjatuh ke dalam sumur bor yang tertutup semak dan rumput.
“Namanya anak-anak, biasanya tidak memperhatikan kondisi sekitar. Mungkin dia tidak melihat sumur itu karena tertutup rumput dan letaknya di pinggir pematang sawah,” ujar Najahuddin, Sabtu (17/5/2025).
Warga yang mendengar jeritan teman-teman korban segera bergegas ke lokasi. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena sempitnya lubang sumur dengan kedalaman sekitar 5 meter. Tim pemadam kebakaran dari Kecamatan Galesong dikerahkan untuk membantu penyelamatan.
“Posisi korban di dalam sumur sempat terlihat berdiri. Kami berusaha mengangkatnya dengan meraih kepala, tapi tubuhnya terjepit karena lubangnya sangat sempit,” tambahnya.
Setelah lebih dari satu jam upaya keras menggali dan memperlebar lubang, korban akhirnya berhasil diangkat. Namun sayangnya, Muhammad Uwais telah dalam kondisi tak bernyawa. Diduga, korban meninggal karena tenggelam dan kekurangan oksigen.
Duka Mendalam Keluarga
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Tangisan histeris keluarga, terutama ibu korban, pecah saat menyaksikan jasad anak tercinta yang terbujur kaku. Muhammad Uwais kemudian dimakamkan pada hari itu juga di pemakaman desa setempat.
Sumur bor tempat korban tenggelam diketahui merupakan bagian dari sistem irigasi milik petani sekitar. Warga kini berharap agar pihak berwenang maupun pemilik lahan segera memberi tanda atau penutup pada lokasi-lokasi berbahaya demi mencegah kejadian serupa, terutama terhadap anak-anak yang sering bermain di sekitar sawah.
Harapan dan Imbauan
Insiden ini mengingatkan pentingnya langkah preventif dari masyarakat dan pemerintah. Penandaan area berbahaya, edukasi bagi anak-anak tentang keselamatan bermain, serta peran aktif pengawasan orang tua sangat diperlukan.
Masyarakat juga berharap instansi terkait bisa segera melakukan pemetaan dan pengamanan titik-titik rawan di kawasan pertanian, termasuk menutup sumur bor yang terbuka dan tidak digunakan secara aktif.(*)