Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Meskipun harus tersingkir lebih awal dari ajang Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, klub asal Italia Inter Milan tetap memperoleh keuntungan finansial yang signifikan. Kendati hanya bertahan hingga babak 16 besar, tim berjuluk Nerazzurri itu membawa pulang hadiah uang sebesar €31,5 juta, atau setara dengan lebih dari Rp552 miliar.
Partisipasi Inter di ajang bergengsi yang digelar di Amerika Serikat itu sebenarnya dibalut ambisi besar. Setelah kegagalan mereka di Liga Champions sebulan sebelumnya, skuad asuhan pelatih anyar Cristian Chivu datang dengan semangat untuk memulai babak baru penuh kemenangan. Namun kenyataan berkata lain. Mereka harus mengubur mimpi lebih cepat usai secara mengejutkan dikalahkan Fluminense, wakil asal Brasil, di laga perdana fase gugur.
Hasil di Lapangan Tak Sejalan dengan Laba Finansial
Meski gagal melaju jauh, partisipasi Inter Milan dalam Piala Dunia Antarklub tetap berbuah manis secara ekonomi. Menurut laporan dari FCInterNews, total pendapatan yang diperoleh klub mencapai €31,5 juta, mencerminkan keberhasilan dari sisi komersial serta kontribusi mereka sebagai wakil Eropa.
Uang tersebut diyakini sangat penting dalam proses pembenahan skuad yang saat ini tengah digarap oleh Direktur Olahraga Beppe Marotta. Dengan suntikan dana tersebut, Inter memiliki peluang lebih besar untuk memperkuat skuad jelang musim kompetisi Serie A yang akan datang.
Evaluasi dan Dampak Jangka Panjang
Pelatih Cristian Chivu, yang menggantikan posisi sebelumnya pasca musim lalu, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ambisi kebangkitan belum berjalan sesuai harapan. Meskipun demikian, pengalaman bertanding di panggung internasional tetap menjadi bekal berharga, terutama bagi pemain-pemain muda Inter yang tengah menanjak.
Perjalanan ke Amerika Serikat juga menyisakan cerita lain, salah satunya adalah insiden ledakan emosi Lautaro Martinez, yang menjadi sorotan publik dan media. Peristiwa tersebut menandai adanya ketegangan internal yang perlu ditangani manajemen dengan bijak.
Meski gagal mencapai perempat final, perjalanan Inter Milan ke Amerika bukan tanpa arti. Pengalaman, pendapatan besar, dan eksposur global tetap menjadi nilai tambah yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan klub ke depan. (*)