Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Setelah sempat dibatalkan, penggalangan dana dari masyarakat Brasil untuk Agam Rinjani akhirnya dipastikan akan tetap disalurkan secara penuh, tanpa dikenai potongan biaya administrasi.
Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh platform penggalangan dana asal Brasil, Voaa, melalui akun Instagram resmi mereka, @voaa_vaquinha, pada Selasa (1/7/2025). Mereka menyebut bahwa 100 persen donasi akan diterima oleh Agam. Bagi donatur yang ingin menarik kembali kontribusinya, Voaa memberikan kesempatan pengembalian dana selama 48 jam melalui email resmi mereka.
Sebelumnya, Voaa bersama mitra medianya, Razões para Acreditar, sempat membatalkan kampanye donasi pada Senin (30/6/2025), menyusul munculnya kritik terkait pemotongan biaya administrasi sebesar 20 persen. Kebijakan tersebut menuai sorotan luas dari publik, khususnya dari warganet Brasil yang merasa aksi kemanusiaan Agam layak diapresiasi penuh tanpa pengurangan.
Sosok Agam dan Aksi Kemanusiaannya
Agam Rinjani dikenal sebagai operator tur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Namanya mendadak menjadi perhatian publik internasional setelah membantu proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh dan ditemukan meninggal dunia pada Senin (23/6/2025).
Aksi Agam bersama timnya dalam mengevakuasi jasad Juliana dari medan berat pegunungan menuai simpati dan penghargaan dari berbagai pihak, terutama dari masyarakat Brasil. Mereka menginisiasi penggalangan dana sebagai bentuk penghormatan terhadap tindakan heroik Agam.
Kontroversi Biaya Administrasi
Di tengah apresiasi tersebut, keputusan Voaa untuk menerapkan potongan biaya sebesar 20 persen memunculkan perdebatan. Biaya itu disebut mencakup layanan seperti verifikasi kampanye, kurasi konten, pengelolaan hukum dan keuangan, serta dukungan strategis lainnya.
Voaa menyatakan bahwa seluruh informasi mengenai skema biaya telah diumumkan sejak awal di laman kampanye. Namun, mereka mengakui adanya kekurangan dalam menyampaikan detail secara transparan, sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakpuasan dari para donatur.
Serangan Digital dan Klarifikasi
Pihak Voaa juga mengungkapkan bahwa sejak penggalangan dana dimulai, mereka dan mitranya menjadi sasaran serangan digital, penyebaran hoaks, serta ujaran kebencian. Tekanan tersebut dinilai telah menyimpangkan fokus utama dari kampanye, yakni untuk memberikan penghargaan kepada Agam Rinjani.
“Diskusi yang berkembang di luar kendali justru membelokkan niat awal kami untuk memberikan penghormatan atas keberanian Agam,” tulis Voaa dalam pernyataannya.
Komitmen untuk Transparansi dan Bantuan
Sebagai respons terhadap kritik yang muncul, Voaa memutuskan untuk menyalurkan seluruh dana yang terkumpul tanpa potongan. Hingga Senin (30/6/2025), total donasi yang tercatat telah mencapai Rp 1,54 miliar.
Dengan langkah ini, mereka berharap kepercayaan publik dapat kembali dibangun dan tujuan utama kampanye tetap tercapai, yakni memberikan dukungan nyata kepada Agam yang telah berjasa besar dalam proses penyelamatan. (*)