SuaraRakyatNusantara.comSuaraRakyatNusantara.comSuaraRakyatNusantara.com
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
      • Jakarta
      • Makassar
      • Medan
      • Surabaya
    • Politik
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • UMKM
    • Loker
  • Gaya Hidup
    • Fashion & Kecantikan
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Wisata
  • Hiburan
    • Film & TV
    • Musik
    • Selebriti
  • Olahraga
    • Sepakbola
  • Pendidikan
    • Beasiswa
  • Teknologi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Opini
Reading: Viral! Benarkah Voice Chat Bisa Bobol Rekening Bank?
Bagikan
Font ResizerAa
SuaraRakyatNusantara.comSuaraRakyatNusantara.com
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Opini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
    • Politik
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • UMKM
    • Loker
  • Gaya Hidup
    • Fashion & Kecantikan
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Wisata
  • Hiburan
    • Film & TV
    • Musik
    • Selebriti
  • Olahraga
    • Sepakbola
  • Pendidikan
    • Beasiswa
  • Teknologi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Opini
Follow US
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • UU Pers
  • Karier
©2025 Suararakyatnusantara.com. All Rights Reserved.
SuaraRakyatNusantara.com > Teknologi > Gadget > Viral! Benarkah Voice Chat Bisa Bobol Rekening Bank?
BeritaGadgetTeknologi

Viral! Benarkah Voice Chat Bisa Bobol Rekening Bank?

Terakhir update Juni 4, 2025 2:33 am
Arazone 2 hari Lalu
Bagikan
Viral! Benarkah Voice Chat Bisa Bobol Rekening Bank?
Bagikan

Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Beberapa hari terakhir, jagat WhatsApp di Indonesia dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai yang menyebutkan adanya modus peretasan baru. Dalam pesan tersebut, pengguna diimbau untuk tidak menekan tombol “Gabung” dalam fitur voice chat grup, karena diklaim bisa digunakan peretas untuk mengakses rekening bank atau menjebak korban dalam praktik penipuan. Namun, benarkah demikian?

Klaim Viral: Jangan Tekan “Gabung” di Voice Chat

Pesan yang tersebar luas itu berisi narasi peringatan agar pengguna tidak sembarangan mengikuti ajakan bergabung dalam voice chat grup WhatsApp. Disebutkan bahwa fitur tersebut bisa menjadi celah bagi pelaku kejahatan digital untuk menguras rekening korban, bahkan menjerat dalam modus pinjaman uang yang mengatasnamakan teman atau anggota grup lain.

Salah satu bagian isi pesan tersebut menyatakan:

“Kalau ada muncul chat audio ngajak Gabung, walaupun dari nomor hp yg ada di grup kita… Jangan diklik. Ternyata itu hacker… Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang…”

Pesan ini pun semakin menimbulkan kekhawatiran setelah ada versi lain yang mengklaim bahwa korban akan otomatis masuk ke grup tak dikenal yang tidak bisa ditinggalkan, hingga ponsel terkena serangan peretasan permanen.

Klarifikasi Pakar: Tidak Ada Kaitannya dengan Pembobolan Rekening

Menanggapi isu tersebut, Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksincom, membantah keras klaim dalam pesan tersebut. Menurutnya, informasi itu tidak berdasar dan tergolong hoaks yang menyesatkan masyarakat.

“Voice chat adalah fitur resmi dari WhatsApp dan tidak memiliki keterkaitan langsung dengan akses ke rekening bank atau potensi peretasan sistem,” jelas Alfons saat dihubungi wartawan detikINET.

Ia menambahkan, fitur ini hanya muncul di grup WhatsApp yang memiliki lebih dari 32 anggota. Dalam kondisi tersebut, tombol “Gabung” akan tersedia sebagai akses ke ruang obrolan suara bersama, bukan sebagai pintu masuk bagi peretas.

Jangan lewatkan  Transformasi Blok M Jadi Pusat Ekonomi Modern 24 Jam, Jakarta Kian Serius Saingi Kota Dunia

“Teknisnya, tidak ada jalan bagi hacker membobol rekening hanya dengan seseorang menekan tombol ‘Gabung’ di voice chat. Itu murni fungsi komunikasi grup,” tegasnya.

Risiko Sesungguhnya: Social Engineering

Meski voice chat bukan ancaman, Alfons mengingatkan bahwa masyarakat tetap harus waspada terhadap kejahatan siber lain yang lebih nyata, yakni social engineering atau rekayasa sosial.

Modus ini biasanya dilakukan dengan menyamar sebagai pihak resmi, seperti teman, instansi pemerintah, hingga aparat hukum. Tujuannya adalah menggiring korban untuk memberikan data pribadi atau mengklik tautan berbahaya yang bisa mencuri informasi penting, termasuk akses ke aplikasi perbankan.

Beberapa contoh modus yang disebut Alfons antara lain:

Pelaku mengaku sebagai petugas pajak dan mengirim tautan dengan dalih tagihan fiktif.

Mengatasnamakan kepolisian untuk menakut-nakuti dan meminta korban mengikuti instruksi.

Mengaku dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) lalu meminta korban membayar administrasi palsu untuk pembaruan data.

Semua cara ini bertujuan agar korban secara tidak sadar menginstal aplikasi berbahaya atau memberikan akses ke informasi sensitif.

Tanda-Tanda Ponsel Terkena Peretasan

Alfons juga menjelaskan bahwa jika sebuah perangkat benar-benar sudah diretas, biasanya gejalanya tidak langsung terlihat. Pengguna mungkin hanya merasakan kinerja ponsel yang melambat, konsumsi baterai yang cepat, atau aktivitas mencurigakan yang sulit dikenali secara langsung.

“Justru kalau kena hack, sering kali tidak ada tanda mencolok. Karena itu, masyarakat diminta lebih bijak dalam membedakan mana fitur asli, mana rekayasa,” ujarnya.

Pesan berantai yang mengklaim bahwa fitur voice chat WhatsApp bisa menjadi jalan bagi hacker untuk membobol rekening bank adalah informasi yang keliru. Pakar menyebut bahwa voice chat merupakan fitur resmi yang aman digunakan, asalkan pengguna tetap waspada terhadap praktik penipuan yang berbasis manipulasi psikologis.

Jangan lewatkan  Wall Street Ditutup Bervariasi: Investor Cermati Dampak RUU Pajak dan Defisit AS

Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada pesan yang tersebar luas tanpa sumber terpercaya, dan lebih penting lagi, jangan membagikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal.(*)

Artikel Terkait:

Hasil Timnas Indonesia vs China: Menang 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Usulan Pemakzulan Gibran Telah Diterima Pimpinan DPR, MPR Tunggu Proses Lanjutan

Diskon 20 Persen Tarif Tol untuk Libur Panjang Idul Adha dan Liburan Sekolah

Sidang Lanjutan Kasus Uang Palsu di Makassar, Sri Wahyudi Terungkap Edarkan di Puluhan Warung

Hari Raya Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025, Berikut Jadwal dan Tata Cara Pelaksanaannya

Microsoft Luncurkan Bing Video Creator, Fitur AI Pembuat Video Pendek dari Teks: Saingi Veo 3?

Baca Juga

Hasil Timnas Indonesia vs China: Menang 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Usulan Pemakzulan Gibran Telah Diterima Pimpinan DPR, MPR Tunggu Proses Lanjutan

Diskon 20 Persen Tarif Tol untuk Libur Panjang Idul Adha dan Liburan Sekolah

Sidang Lanjutan Kasus Uang Palsu di Makassar, Sri Wahyudi Terungkap Edarkan di Puluhan Warung

Hari Raya Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025, Berikut Jadwal dan Tata Cara Pelaksanaannya

Bagikan artikel ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel sebelumnya Lokasi Perpanjangan SIM Keliling Makassar 2025: Ini Jadwal dan Syaratnya Lokasi Perpanjangan SIM Keliling Makassar 2025: Ini Jadwal dan Syaratnya
Artikel selanjutnya Pesan Emosional Simone Inzaghi Untuk Fans Usai Tinggalkan Inter Milan dan Bergabung ke Klub Arab Saudi Pesan Emosional Simone Inzaghi Untuk Fans Usai Tinggalkan Inter Milan dan Bergabung ke Klub Arab Saudi
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temukan berita terbaru lokal, nasional, dan global dengan perspektif rakyat. Dengan jurnalisme independen dan liputan mendalam serta berimbang.

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • UU Pers
  • Karier

Find Us on Socials

SuaraRakyatNusantara.comSuaraRakyatNusantara.com
© suararakyatnusantara.com 2025. All Rights Reserved.
Go to mobile version
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?