Suararakyatnusantara.com, Munich – Bek senior Inter Milan, Francesco Acerbi, mengakui dominasi Paris Saint-Germain (PSG) yang tampil tanpa cela dalam laga final Liga Champions 2025. Namun, ia juga menegaskan bahwa kekalahan telak tersebut tak sepenuhnya disebabkan lawan, melainkan juga karena performa buruk timnya sendiri.
Dalam wawancara usai pertandingan dengan InterTV, Acerbi menuturkan bahwa sejak awal laga, Inter berada di bawah tekanan hebat dari PSG. Klub asal Prancis itu tampil agresif, cepat, dan efisien dalam setiap serangan mereka. “Kami sedikit gugup,” ujar pemain berusia 37 tahun itu. “Mereka bermain dengan intensitas penuh sejak menit pertama hingga akhir.”
PSG tampil sangat dominan dan tak memberikan ruang bagi Inter untuk mengembangkan permainan. Tim asuhan Luis Enrique itu menekan sejak awal dan menunjukkan kualitas teknis serta taktik yang sulit diladeni. Inter terlihat kesulitan mengimbangi tempo permainan dan beberapa kali kehilangan bola dalam situasi yang krusial.
Acerbi mengakui bahwa permainan timnya tidak berjalan sesuai harapan. Bahkan saat memegang penguasaan bola, Inter kerap tergesa-gesa dan tidak efektif. Sementara di lini belakang, mereka tampak rapuh menghadapi gempuran PSG yang tampil tanpa ampun. “Mereka berada di level yang sulit ditandingi malam ini. Tapi kami juga harus bertanggung jawab atas performa kami sendiri,” ujarnya.
Berbeda dengan final Liga Champions 2023 saat Inter kalah tipis dari Manchester City, kali ini mereka harus menelan kekalahan dengan skor telak 0-5. Hasil tersebut menjadi kekalahan terbesar dalam sejarah partai final Liga Champions, sebuah catatan pahit yang harus dihadapi oleh skuad Nerazzurri.
Memasuki babak kedua, Acerbi menyebut timnya mulai mencoba menekan, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. “Kami seperti terhenti—baik secara fisik maupun mental. Sulit untuk bangkit dalam situasi seperti itu,” katanya.
Meski hasil akhir menyakitkan, Acerbi tetap menyoroti perjalanan panjang dan pencapaian Inter di musim ini. Menurutnya, tak banyak yang memperkirakan Inter bisa melaju sejauh ini hingga mencapai partai puncak. “Kami tetap bangga. Tidak mudah mencapai final Liga Champions. Kami memang kecewa, tetapi kami akan belajar dari pengalaman ini,” ucap Acerbi.
Ia juga menyampaikan penyesalannya atas kegagalan ini dan menekankan pentingnya melakukan evaluasi ke depan. “Kami menyesal. Kami melewatkan sebuah kesempatan. Tapi kami akan kembali dengan kepala tegak,” pungkasnya.(*)