Suararakyatnusantara.com, Makassar – Seorang pelajar sekolah dasar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan fisik oleh sejumlah rekannya. Insiden memilukan ini menimpa Muhammad Raja Afnan (15), siswa kelas 6 SD Maccini I/1, yang menghembuskan napas terakhir pada Jumat (30/5) sore, usai menjalani perawatan medis.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Faisal Makassar selama beberapa hari sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut keterangan keluarga, kejadian pengeroyokan itu terjadi sekitar sepekan sebelum korban meninggal dunia.
Dugaan Kekerasan Melibatkan Sesama Pelajar
Pihak keluarga menyampaikan bahwa korban sempat menyampaikan pengakuan soal kekerasan yang dialaminya. Desma (45), bibi korban, menyatakan bahwa keponakannya mengisyaratkan bahwa tiga orang terlibat dalam aksi pemukulan tersebut.
“Dia sempat menunjuk tiga jarinya, memberi tanda bahwa ada tiga orang yang memukulnya,” kata Desma saat ditemui di rumah duka di Jalan Maccini Gusung.
Lebih lanjut, Desma menyebut pelaku terdiri dari seorang siswa tingkat SMP dan dua siswa SD. Ia juga menduga adanya keterlibatan orangtua dari salah satu pelaku dalam tindak kekerasan tersebut.
“Korban sempat bercerita bahwa orangtua salah satu pelaku juga ikut memukul, karena sebelumnya sempat terjadi perselisihan,” tambahnya.
Luka Memar dan Tanda Kekerasan di Tubuh Korban
Keluarga korban menyatakan bahwa terdapat sejumlah tanda kekerasan pada tubuh Muhammad Raja Afnan. Menurut Desma, kedua mata korban tampak lebam, dan bagian punggungnya menunjukkan bekas seperti sundutan rokok.
“Kami melihat ada luka lebam di sekitar mata, dan di punggungnya ada banyak bekas luka bakar kecil,” ujar Desma dengan nada sedih.
Polisi Tindaklanjuti Kasus dengan Penyelidikan
Menanggapi laporan tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar langsung turun tangan. Kanit PPA, Iptu Arianto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan pengeroyokan terhadap korban dan saat ini tengah mendalami kasus tersebut.
“Kami sudah mendapatkan laporan resmi dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Arianto saat dikonfirmasi media.
Suasana Duka di Rumah Korban
Rumah duka yang berlokasi di Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Makassar, dipenuhi pelayat sejak kabar duka menyebar. Tetangga, keluarga, dan warga sekitar tampak hadir untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Hingga kini, pihak keluarga masih menanti kejelasan hukum atas peristiwa tragis ini, sembari berharap pelaku segera diidentifikasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku.(*)