Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memulai langkah besar dalam revitalisasi kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dengan menjadikannya sebagai pusat ekonomi 24 jam yang baru. Proyek ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Jakarta untuk bertransformasi menjadi kota berdaya saing global.
Revitalisasi tersebut secara resmi diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Sabtu lalu dengan memperkenalkan nama baru kawasan tersebut sebagai “Blok M Hub”. Melalui konsep transit-oriented development (TOD), pemerintah berfokus pada peningkatan infrastruktur transportasi umum, jalur pejalan kaki, serta fasilitas publik demi mendukung kegiatan ekonomi sepanjang waktu.
Langkah ini menjadi angin segar bagi kawasan yang sejak tahun 1968 telah dikenal sebagai salah satu pusat niaga penting di Ibu Kota. Blok M, yang dikenal dengan terminal bus dan pusat perbelanjaannya, kini akan diperkuat untuk mengakomodasi pertumbuhan ekonomi yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Perluasan Jaringan Bus dan Integrasi Taman Kota
Salah satu fokus utama dari transformasi Blok M Hub adalah pengembangan jaringan Transjabodetabek. Rute baru akan menghubungkan kawasan Blok M dengan wilayah strategis seperti Alam Sutera dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Provinsi Banten. Gubernur Pramono menegaskan pentingnya meningkatkan konektivitas antara Jakarta dengan wilayah penyangganya untuk menciptakan pusat kegiatan ekonomi yang menyatu.
Selain itu, akses menuju taman-taman kota di sekitar kawasan seperti Taman Ayodia, Taman Langsat, dan Taman Literasi Martha Tiahahu juga ditingkatkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan telah membuka lima taman kota untuk akses 24 jam sejak 16 Mei lalu, termasuk Taman Menteng dan Lapangan Banteng di Jakarta Pusat. Upaya ini bertujuan memperkuat keterlibatan masyarakat dan memperluas ruang publik yang terintegrasi dengan Blok M Hub.
Terowongan Baru yang Lebih Hidup dan Ramai
Terowongan yang menghubungkan Terminal Blok M dan Mal Blok M kini telah direnovasi total. Pemerintah daerah menambahkan deretan kios kuliner dan ruang pameran di sepanjang jalur bawah tanah tersebut. Kehadiran elemen ini diharapkan mampu menciptakan atmosfer yang lebih hidup, sekaligus menjadi destinasi baru bagi warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Jakarta Selatan.
Dengan pendekatan pembangunan yang terfokus pada integrasi transportasi, ekonomi, dan ruang publik, Blok M Hub digadang-gadang menjadi model kawasan urban modern yang bisa diadopsi di wilayah lain di Jakarta.
Revitalisasi Blok M menjadi “Blok M Hub” menandai langkah konkret Jakarta dalam membangun pusat ekonomi modern yang tak hanya beroperasi sepanjang hari, namun juga terhubung secara menyeluruh dengan fasilitas publik dan kawasan sekitarnya. Ke depan, proyek ini diharapkan menjadi simbol kemajuan kota Jakarta menuju tatanan metropolitan yang lebih layak huni dan kompetitif secara global.(*)