Suararakyatnusantara.com, Milan – Kontroversi mewarnai jelang final Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan yang akan digelar di Munich. Kelompok suporter garis keras Inter, Curva Nord, melontarkan kritik tajam terhadap sistem distribusi tiket yang dinilai tidak adil dan “memalukan”.
Dengan antusiasme tinggi dari pendukung Nerazzurri yang ingin menyaksikan laga puncak tersebut secara langsung, pembagian tiket menjadi isu sensitif. Curva Nord menilai pihak klub lebih mengutamakan sponsor dan agen perjalanan dibandingkan suporter setia yang telah mendukung Inter sepanjang musim.
Dalam pernyataan yang dikutip dari FCInterNews, kelompok ultras Inter Milan, Curva Nord, mengumumkan rencana untuk menggelar aksi protes di markas klub. Aksi tersebut dijadwalkan berlangsung pada hari Senin pukul 18.00 CET sebagai bentuk kekecewaan terhadap sistem distribusi tiket final Liga Champions 2025.
Inter Milan dijadwalkan menghadapi PSG dalam laga final Liga Champions yang sangat krusial pada Sabtu mendatang di Allianz Arena, Munich. Antusiasme dan permintaan tiket dari para penggemar setia pun melonjak tajam.
Namun, sistem pembagian tiket berdasarkan loyalitas suporter yang diterapkan klub menuai kritik. Curva Nord menyebut bahwa distribusi sebenarnya justru lebih memprioritaskan pihak sponsor dan agen perjalanan, sementara kelompok pendukung garis keras tidak memperoleh jatah tiket yang layak.
Tidak hanya itu, Curva Nord juga menyayangkan kebijakan yang melarang penggunaan koreografi atau atribut visual di dalam stadion selama laga final berlangsung. Mereka menilai aturan ini membungkam ekspresi para pendukung yang selama ini menjadi kekuatan utama dalam mendukung tim.
“Ini sangat memalukan. Kami bahkan tidak diberikan ruang untuk menunjukkan dukungan kami melalui koreografi,” ujar pernyataan resmi Curva Nord seperti dilansir FCInterNews.
Dengan latar belakang tersebut, Curva Nord mengambil langkah konkret dengan mengumumkan akan melakukan aksi demonstrasi damai di depan kantor pusat Inter Milan. Tujuannya untuk menuntut transparansi dan keadilan dalam perlakuan terhadap pendukung sejati klub.
Final Liga Champions UEFA musim ini menjadi momen penting bagi Inter Milan yang berambisi menambah koleksi trofi Eropa. Dukungan penuh dari suporter tentu menjadi elemen penting, namun polemik tiket ini dikhawatirkan dapat merusak semangat kebersamaan yang dibangun selama musim berjalan.
Seiring semakin dekatnya laga puncak melawan PSG, situasi internal Inter Milan ikut memanas akibat polemik pembagian tiket. Kritik tajam dari Curva Nord menjadi cerminan ketegangan antara manajemen klub dan pendukung loyal. Bagaimana respons klub terhadap aksi protes ini masih dinantikan.(*)