Suararakyatnusantara.com – Musim penuh gejolak kembali menimpa Manchester United usai kekalahan di final Liga Europa. Kritik tajam pun datang dari legenda klub, Roy Keane, yang menyoroti performa skuad Erik ten Hag, terutama peran bek tengah Harry Maguire dan kiper Andre Onana. Keane bahkan menyebut Maguire sebagai representasi dari semua persoalan yang tengah membelit tim Setan Merah.
Dalam pertandingan yang dimenangkan Tottenham Hotspur lewat gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-42, Maguire terlibat dalam duel fisik sepanjang laga dengan bek Spurs, Cristian Romero. Perseteruan itu berlanjut bahkan hingga peluit akhir dibunyikan, ketika Romero tampak mengejek para pemain United yang tengah dilanda kekecewaan.
Kritik Roy Keane bukan hanya soal insiden pasca pertandingan, namun juga menyoroti kurangnya kualitas permainan dan lemahnya struktur pertahanan Manchester United di laga tersebut. Menurut Keane, jika tim sebesar United masih menggantungkan harapan pada sosok seperti Maguire, maka itu sudah menjadi cerminan masalah mendasar dalam skuad mereka.
Masalah Pertahanan dan Performa Lemah Onana Jadi Sorotan
Keane tidak menahan komentarnya soal lini belakang United yang dianggap kurang fokus dan gagal menjalankan tugas pertahanan secara maksimal. Ia menyebut Harry Maguire, Luke Shaw, dan Patrick Dorgu gagal merespons dengan baik pergerakan Brennan Johnson yang akhirnya mencetak gol kemenangan Tottenham.
“United kurang kualitas. Dan jika anda bergantung pada Harry Maguire untuk menyelamatkan anda di akhir laga, itu sudah merangkum seluruh masalah mereka,” ujar Keane seperti dikutip dari The Times.
Kinerja Andre Onana pun tak luput dari kritik. Kiper asal Kamerun itu dianggap lambat dalam merespons penyelesaian Johnson. Keane menilai momen tersebut bisa menjadi penentu masa depan Onana di klub, menjelang jendela transfer musim panas yang diprediksi akan penuh perubahan besar.
Kelemahan Taktik dan Disiplin Pemain Dikecam
Keane juga menyoroti pendekatan taktik United yang dianggap tak efektif. Meskipun berhasil menumpuk pemain di lini belakang, para pemain United tidak menjalankan tugas masing-masing dengan disiplin dan konsentrasi yang dibutuhkan.
“Spurs tidak melakukan hal luar biasa. Semuanya hanya permainan sederhana. Tapi United tidak punya bentuk pertahanan yang solid dan pengambilan keputusan yang baik,” lanjut Keane.
Ia juga menekankan pentingnya kemampuan multitugas di lapangan, khususnya dalam situasi bertahan. “Maguire tampaknya hanya fokus pada satu pemain, tapi dia lupa bahwa tugas utama adalah merebut bola. Dalam situasi seperti ini, anda harus bisa melakukan lebih dari satu pekerjaan,” tambahnya.
Masa Depan Para Pemain Dipertanyakan
Seiring dengan kritik terhadap performa individu dan tim secara keseluruhan, laporan The Times menyebut bahwa Harry Maguire termasuk dalam daftar empat pemain yang masih diinginkan oleh pelatih Ruben Amorim untuk dipertahankan. Namun, hasil buruk ini membuat masa depan banyak pemain, termasuk Onana, kembali menjadi pertanyaan besar.
Kekalahan ini juga menandai kegagalan kedua Maguire di final Liga Europa bersama Manchester United. Sebelumnya, ia juga merasakan kekalahan saat United takluk dari Villarreal lewat adu penalti pada final 2021.
Kritik Roy Keane menggambarkan frustrasi yang luas dari para pendukung dan mantan pemain terhadap kinerja Manchester United musim ini. Dengan jendela transfer musim panas yang semakin dekat, tekanan kini semakin besar bagi manajemen klub untuk melakukan pembenahan menyeluruh demi mengembalikan kejayaan klub yang pernah mendominasi sepak bola Inggris. (*)