Suararakyatnusantara.com, Milan – Kontroversi kepemimpinan wasit kembali mencuat di Serie A setelah laga panas antara Inter Milan dan Lazio berakhir dengan skor imbang 2-2 akhir pekan lalu. Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, dikabarkan tidak lagi bisa menahan kekecewaannya terhadap serangkaian keputusan kontroversial yang dinilai merugikan timnya.
Hasil imbang tersebut bukan sekadar kehilangan dua poin penting. Dalam perburuan gelar juara yang semakin ketat, setiap keputusan wasit bisa berdampak besar. Dengan Napoli semakin kokoh di puncak klasemen, Inter Milan berpotensi kehilangan peluang meraih Scudetto musim ini. Situasi ini mendorong Marotta untuk mengambil langkah tegas dengan membawa masalah ini ke Dewan Federal FIGC, otoritas tertinggi sepak bola Italia.
Menurut laporan dari La Repubblica yang dikutip oleh Goal International, Marotta tengah mempertimbangkan untuk secara resmi mengajukan protes kepada Dewan Federal Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Langkah ini merupakan bentuk ketidakpuasan atas kepemimpinan wasit Daniele Chiffi yang dinilai membuat sejumlah keputusan merugikan Inter dalam laga melawan Lazio.
Salah satu momen paling kontroversial adalah kartu merah yang diberikan kepada pelatih Simone Inzaghi di penghujung pertandingan. Inzaghi diketahui meluapkan emosinya terhadap keputusan-keputusan wasit yang dianggap tidak adil sepanjang laga. Reaksi keras dari pelatih kepala ini mencerminkan frustrasi mendalam yang dirasakan oleh tim terhadap kepemimpinan wasit.
Musim ini, Inter Milan beberapa kali disebut-sebut sebagai korban dari keputusan wasit yang dipertanyakan. Marotta sendiri secara terbuka menyampaikan bahwa ketidakkonsistenan wasit dapat mempengaruhi jalannya perebutan gelar, dan mengancam integritas kompetisi. Dengan Napoli unggul dalam perburuan Scudetto, setiap poin menjadi sangat berharga.
FIGC diketahui memiliki wewenang untuk meninjau performa wasit dan memberikan sanksi apabila ditemukan pelanggaran terhadap prinsip fair play. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak federasi terkait potensi pengaduan dari pihak Inter Milan.
Langkah Marotta untuk membawa persoalan ini ke level tertinggi merupakan sinyal kuat bahwa Inter Milan tidak akan tinggal diam terhadap keputusan yang mereka anggap merugikan. Jika laporan tersebut benar, pertemuan berikutnya di internal FIGC bisa menjadi titik balik penting dalam menilai transparansi dan keadilan sistem perwasitan di Italia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari FIGC maupun Daniele Chiffi terkait respons atas protes tersebut. Situasi ini masih akan terus dipantau oleh media dan pengamat sepak bola, terutama menjelang akhir musim yang penuh ketegangan.(*)