Suararakyatnusantara.com, Tanjungpandan – SMA Negeri 2 Belitung menggelar Pentas Seni ke-23 dengan tema “1001 Malam Negeri Pelangi: The Beautiful Tale of Nibong Belegong” pada Kamis, 17 Oktober 2024, di halaman sekolah, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Acara tahunan ini menjadi ajang unjuk kreativitas siswa dalam mempersembahkan berbagai pertunjukan seni yang menggambarkan kekayaan budaya lokal Belitung, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan identitas daerah.
Pentas seni ini menampilkan beragam atraksi, termasuk tarian tradisional, teater, musik, dan pameran seni yang terinspirasi dari cerita-cerita rakyat Belitung, khususnya kisah Nibong Belegong yang sarat dengan nilai budaya dan kearifan lokal. Tema “1001 Malam Negeri Pelangi” dipilih untuk menggambarkan keindahan dan keajaiban budaya Belitung, yang dikenal sebagai “Negeri Laskar Pelangi,” dengan nuansa penuh warna dan cerita yang memukau, mirip seperti kisah legendaris 1001 Malam.
Kepala SMA Negeri 2 Belitung, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk menggali potensi seni dan budaya siswa, sekaligus memperkenalkan warisan budaya Belitung kepada generasi muda. “Pentas seni ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk menanamkan cinta terhadap budaya lokal dan memperkuat karakter siswa melalui kreativitas,” ujarnya, seperti dikutip dari laporan media.
Acara ini dihadiri oleh ratusan siswa, guru, orang tua, serta tokoh masyarakat setempat. Berbagai penampilan memukau, seperti tarian adat Belitung, drama musikal yang mengangkat cerita rakyat, dan penampilan band siswa, berhasil mencuri perhatian penonton. Salah satu sorotan utama adalah pementasan teater bertema “Nibong Belegong,” yang mengisahkan legenda lokal tentang keberanian, cinta, dan kebersamaan masyarakat Belitung.
Selain pertunjukan seni, acara ini juga dimeriahkan dengan bazar kuliner khas Belitung, seperti gangan, sate ikan, dan lempah kuning, yang melibatkan partisipasi warga sekolah dan komunitas sekitar. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah ekspresi seni, tetapi juga mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal.
Pentas Seni ke-23 ini mendapat apresiasi tinggi dari para hadirin, yang memuji kreativitas siswa dan relevansi tema yang mengangkat kearifan lokal. Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka, yang mendorong pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan kreativitas dan pemahaman siswa terhadap budaya daerah. Dengan kesuksesan acara ini, SMAN 2 Belitung berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa untuk memupuk bakat siswa dan melestarikan identitas budaya “Negeri Pelangi.”(*)