SUARA RAKYAT NUSANTARA.com, Pekanbaru ; Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri total menangkap lima terduga teroris dari penggerebekan di sejumlah tempat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Salah satunya adalah Daulay, seorang karyawan PT PLN dan memiliki jabatan penting di perusahaan itu.
“Bahwa benar telah dilakukan penangkapan terhadap lima orang terduga teroris di wilayah Riau oleh tim Densus 88 Polri dibantu Polda Riau,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Sabtu, 28 Juli 2018 malam.
Sunarto belum bersedia menjelaskan identitas kelima terduga teroris yang diamankan tersebut. Begitu juga dengan kronologi serta barang bukti yang disita dari penangkapan yang dilakukan secara maraton itu.
“Nanti Mabes yang rilis, kita di sini sifatnya hanya back-up,” ujar Sunarto.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, kelima terduga teroris tersebut ditangkap di lima kecamatan berbeda di Kota Pekanbaru.
Terduga teroris yang ditangkap tersebut adalah RH alias Abdullah alias Yusuf, MPA alias Boy, N, AHD alias Daulay, dan terakhir R. Para terduga teroris tersebut diduga terlibat dalam rencana penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada Mei 2018 lalu.
Meskipun rencana tersebut gagal dilakukan, namun Polisi menyebut kelima terduga teroris di Pekanbaru itu memiliki peran dalam rencana itu.
Mulai dari koordinator, penyandang dana hingga perekrutan. Selain itu, Polisi juga menduga beberapa dari terduga teroris tersebut merupakan bagian dari Jemaah Ansharut Dhaurah (JAD).
Jaringan itu sebelumnya juga pernah melancarkan aksi terorisme di Mapolda Riau. Kelima terduga teroris tersebut saat ini masih diperiksa intensif di Mako Brimob Polda Riau di Pekanbaru.
Untuk diketahui, upaya penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok berhasil digagalkan oleh polisi setelah dua terduga teroris ditangkap Polda Sumatera Selatan. Kedua terduga teroris yang diamankan polisi itu berasal dari Pekanbaru. Mereka adalah HR alias AR (38) dan HS alias AA (39).
Dari penangkapan itu, sempat terkuak adanya penyandang dana yang memberangkatkan mereka untuk melakukan aksi tersebut. Penyandang dana itu disebut-sebut bernama Daulay, salah satu dari lima terduga yang ditangkap. ( Ancha)