Suararakyatnusantara.com, Jakarta – Sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, Malaysia menyerukan kepada Thailand dan Kamboja untuk menahan diri pasca insiden baku tembak antara tentara kedua negara yang terjadi di wilayah perbatasan.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, usai melakukan komunikasi melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet. Dalam pernyataan resminya dari Kuala Lumpur, Jumat (7/6), PM Anwar menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan hubungan baik di kawasan Asia Tenggara.
“Saya sangat menghargai komitmen kedua pemimpin dalam mencari solusi atas persoalan ini melalui jalur diplomatik dan perundingan. Sebagai ketua ASEAN, saya mendorong kedua pihak untuk terus menunjukkan sikap menahan diri demi kepentingan bersama,” ujar Anwar.
PM Anwar juga menekankan bahwa prinsip-prinsip ASEAN, yang menekankan penyelesaian damai atas konflik, harus menjadi pedoman utama dalam merespons ketegangan ini. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa semangat kerja sama regional dapat membantu meredakan situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Ketegangan terbaru ini terjadi pada 28 Mei lalu, ketika pasukan militer Thailand dan Kamboja terlibat dalam kontak senjata singkat di wilayah perbatasan antara Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand dan Provinsi Preah Vihear, Kamboja. Insiden tersebut dilaporkan menelan korban dari pihak tentara Kamboja.
Menanggapi insiden tersebut, pihak Kamboja menyatakan akan membawa perkara ini ke Mahkamah Internasional (ICJ). Sementara itu, pemerintah Thailand menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui mekanisme damai, sesuai dengan hukum internasional, perjanjian bilateral, dan nota kesepahaman yang berlaku.
Sebagai pemegang keketuaan ASEAN, Malaysia berharap kedua negara dapat menjaga komunikasi terbuka dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh keadaan. Stabilitas kawasan, kata PM Anwar, hanya dapat dicapai jika semua pihak menghormati semangat saling menghargai dan penyelesaian damai yang selama ini dijunjung tinggi oleh ASEAN.(*)