Suararakyatnusantara.com, Teheran — Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat setelah Teheran mengklaim telah menembak jatuh jet tempur F-35 ketiga milik militer Israel. Pernyataan tersebut disampaikan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, pada Sabtu (14/6/2025), sehari setelah laporan serupa mengenai dua unit F-35 lainnya yang disebut telah dilumpuhkan.
Meski demikian, klaim ini segera dibantah oleh juru bicara militer Israel, Letkol Avichay Adraee. Ia menyebut laporan tersebut sebagai “kebohongan terang-terangan”, serta menegaskan tidak ada jet tempur Israel yang jatuh akibat serangan Iran.
F-35: Teknologi Canggih dalam Perang Udara Modern
Jet tempur F-35 merupakan salah satu pesawat tempur generasi kelima paling modern dan canggih di dunia saat ini. Dikembangkan oleh perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat, Lockheed Martin, F-35 didesain dengan kemampuan siluman yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar lawan.
Israel menjadi salah satu negara pertama di luar Amerika Serikat yang menerima dan mengoperasikan F-35 melalui program Foreign Military Sales (FMS). Pesawat pertama diterima pada tahun 2016, dan sejak saat itu Israel aktif menggunakan armada F-35 dalam berbagai operasi militer.
Kehadiran F-35 dalam armada tempur suatu negara dianggap memberikan keunggulan signifikan, terutama dalam misi penyerangan dan pengintaian. Teknologi radar, sensor internal, hingga sistem senjata pesawat ini memungkinkan pilot untuk mendeteksi dan menyerang target secara presisi sekaligus menghindari sistem pertahanan musuh.
Karakteristik Siluman F-35
Salah satu daya tarik utama dari jet tempur F-35 adalah kemampuannya sebagai pesawat siluman (stealth fighter). Teknologi siluman F-35 berasal dari kombinasi desain aerodinamis, struktur geometris, dan material khusus yang digunakan dalam konstruksinya.
Pesawat ini dirancang dengan sudut-sudut tertentu yang memantulkan sinyal radar secara tidak langsung, sehingga mengurangi kemungkinan deteksi. Selain itu, F-35 dilapisi oleh material penyerap radar berupa cat berwarna abu-abu yang dapat menyerap gelombang radar dan meminimalkan jejak elektromagnetik.
Teknologi ini menjadikan F-35 sangat sulit untuk dilacak dan dikunci oleh sistem pertahanan udara konvensional, yang membuat klaim penembakan terhadap pesawat ini menjadi sorotan tersendiri.
Jika Klaim Iran Terbukti, Ini Menjadi yang Pertama
Apabila klaim Iran dapat dibuktikan secara independen, maka ini akan menjadi insiden pertama di mana sebuah jet tempur F-35 berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan lawan. Namun, hingga kini belum ada bukti visual, pernyataan dari pihak ketiga yang netral, atau dokumentasi lapangan yang mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut.
Sebaliknya, militer Israel tetap konsisten menepis kabar tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda perang. Di sisi lain, Iran belum memberikan rincian teknis terkait senjata atau sistem pertahanan udara apa yang digunakan dalam serangan terhadap jet F-35 tersebut.
Kontroversi di Tengah Eskalasi Ketegangan
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Israel dan Iran, termasuk sejumlah serangan udara dan operasi militer yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Konflik ini tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tetapi juga menarik perhatian internasional karena melibatkan alutsista mutakhir dan kemungkinan eskalasi yang lebih luas. (*)