Suararakyatnusantara.com, Milan – Dalam dunia sepak bola modern, teknologi Video Assistant Referee (VAR) kerap menjadi sorotan karena keputusan kontroversial yang memengaruhi jalannya pertandingan. Di Serie A musim ini, polemik mengenai konsistensi penggunaan VAR kembali mencuat, terutama setelah laga panas antara Napoli dan Inter Milan.
Pelatih Napoli, Antonio Conte, secara terbuka menyatakan kekecewaannya dan menyebut dirinya sebagai satu-satunya pelatih yang berani menyuarakan kritik terhadap inkonsistensi VAR.
Pernyataan tersebut disampaikan Conte dalam konferensi pers jelang pertandingan Napoli melawan Cagliari. Ia menyoroti bagaimana keputusan VAR sering kali tidak konsisten dalam menentukan pelanggaran atau penalti, yang menurutnya merugikan beberapa tim, termasuk Napoli dan Inter Milan sendiri dalam momen-momen penting musim ini.
Antonio Conte menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan bukanlah bentuk serangan emosional, melainkan panggilan untuk perbaikan dalam sistem VAR di Serie A. Ia mengungkapkan bahwa setelah laga antara Napoli dan Inter Milan di San Siro pada bulan November, ia merasa perlu bersuara lantang karena keputusan penalti kontroversial yang diberikan kepada Inter setelah pelanggaran minim kontak dari Zambo Anguissa terhadap Denzel Dumfries.
“Setelah pertandingan itu, saya mengatakan apa yang perlu saya katakan,” ujar Conte seperti dikutip dari FCInterNews. “Yang membuat saya senang adalah beberapa wasit juga menghargai apa yang saya ucapkan, karena memang komunikasi dan penggunaan VAR harus ditingkatkan.”
Conte menekankan bahwa hingga kini masih banyak kebingungan soal kapan VAR seharusnya turun tangan. Ia melihat bahwa ada keputusan-keputusan yang semestinya ditinjau ulang oleh VAR, namun justru dibiarkan, sementara di lain waktu VAR justru terlalu sering digunakan tanpa alasan kuat.
“Seringkali VAR turun tangan, tapi di saat lain tidak. Saya sendiri masih tidak mengerti kapan seharusnya VAR digunakan atau tidak,” katanya.
Ia juga menyoroti bahwa banyak pelatih lain juga merasa dirugikan, namun tidak ada yang cukup berani untuk mengungkapkan ketidakpuasan secara terbuka. “Semua orang mengeluh ketika keputusan merugikan mereka, tetapi tidak ada yang punya nyali untuk mengatakannya seperti saya,” tegas mantan pelatih Inter itu.
Conte juga mengungkapkan bahwa pernyataannya mendapat reaksi negatif di media. “Selama berminggu-minggu setelahnya, saya dihina di televisi. Perbedaannya adalah siapa yang berbicara. Saya harus hati-hati, karena penerimaan akan berbeda ketika saya yang bicara dibandingkan orang lain,” tutupnya.
Pernyataan Antonio Conte ini menambah panjang deretan kritik terhadap sistem VAR di Serie A. Dalam sepak bola yang semakin bergantung pada teknologi, transparansi dan kejelasan prosedur penggunaan VAR menjadi tuntutan penting dari berbagai pihak. Apakah ini akan menjadi momentum perubahan sistem VAR di Italia? Waktu yang akan menjawab.(*)